CALIFORNIA - Tim insinyur telah mengembangkan sel bahan bakar yang dapat direnggangkan dan mengekstrak energi dari keringat serta mampu menyalakan peralatan elektronik, seperti LED dan radio Bluetooth. Sel biofuel dipercaya menghasilkan 10 kali lebih banyak energi pada luas permukaan. Dilansir dari Sciencedaily, Rabu (23/8/2017), sel biofuel epidermis merupakan terobosan besar yang membuat perangkat dapat direnggangkan dan cukup kuat. Insinyur dari University of California San Diego mampu mencapai terobosan ini berkat kombinasi kimia, material canggih, dan elektronik.
Kombinasi tersebut memungkinkan mereka untuk membangun landasan elektronik yang dapat direntangkan dengan menggunakan litografi dan menggunakan sablon untuk membuat susunan katoda dan anoda karbon nanotube 3D. Sel biofuel dilengkapi dengan enzim yang mengoksidasi asam laktat yang terdapat pada keringat manusia untuk menghasilkan arus energi.